SULTENG RAYA- 36 Mahasiswa Akademi Kebidanan Palu atau yang dikenal dengan Akbid Cendrawasih Palu, mengikuti Praktik Klinik Kebidanan (PKK) luar daerah di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr R.D Kandou Manado.
SULTENG RAYA- 36 Mahasiswa Akademi Kebidanan Palu atau yang dikenal dengan Akbid Cendrawasih Palu, mengikuti Praktik Klinik Kebidanan (PKK) luar daerah di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr R.D Kandou Manado.
Wakil Direktur (Wadir) Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Ni Made Rosiyana, SST., M.Keb, mengatakan Mahasiswa yang mengikuti PKK tersebut adalah mahasiswa yang telah lulus dalam mata kuliah kegawatdaruratan, mengingat pada pelaksanaan PKK tersebut kompetensi yang harus dicapai adalah penanganan pasien dengan kasus patologi.
Adapun kata dia, pada kegiatan PKK tersebut para mahasiswa akan diberikan pelatihan dan pendidikan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI), Keselamatan Kesehatan Kerja (K3RS) dan Covid-19, kegiatan itu berlangsung selama lima hari, kemudian dilanjutkan dengan praktik RS selama enam hari.
“Kegiatan perkuliahan berjalan lancar, saat ini untuk mahasiswa kelas satu persiapan untuk turun praktik lapangan, kemudian untuk anak kelas dua dan tiga yang sudah selesai mengikuti mata kuliah kegawat daruratan sedang mengikuti kegiatan PKK luar provinsi, ada 36 orang mereka praktik di Manado selama dua minggu PKK, ini mereka akan ikuti,” kata Kepsek kepada Sulteng Raya, Ahad (10/7/2022).
Sehubungan dengan itu, wadir berharap melalui kegiatan PKK tersebut, mahasiswa mendapatkan pengetahuan tambahan terkait penanganan kasus-kasus patologi dalam ilmu kebidanan, sehingga ilmu tersebut dapat mereka terapkan saat mereka telah memasuki dunia pekerjaan sebagai bidan profesional. “RS tempat mereka melakukan kegiatan PKK ini adalah salah satu RS tipe A yang merupakan RS rujukan di Indonesia Timur, semoga dengan praktik yang sudah mereka laksanakan disana, mereka mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman terkait penanganan kasus-kasus patologi itu, sehingga saat mereka sudah mengabdi di masyarakat sebagai seorang bidan profesional ilmu itu bisa mereka terapkan,” ucap Wadir mengakhiri.